Kebudayaan
► MASA AWAL ISLAM
MASA KERASULAN MUHAMMAD SAW. 611 M.- 632 M.
1. PERIODE MAKKAH – PENEKANAN KEIMANAN
2. PERIODE MADINAH – PENETAPAN SYARIAT (IBADAT,
KEMASYARAKATAN DAN PEMERINTAHAN)
KEKUASAAN MASIH TERBATAS DI JAZIRAH ARAB
► MASA KHULAFAURRASIDIN
- MASA EMPAT KHALIFAH PENGGANTI RASUL ; ABU BAKAR SHIDDIQ (632-634 M), UMAR BIN KHATTAB (634-644 M.), USMAN BIN AFFAN (644-655 M.), DAN ALI BIN ABI THALIB (655-660 M.).
- MASA INI MERUPAKAN MASA PERLUASAN WILAYAH. PENGUASAAN SYRIA (635 M.), KONSTANTINOPEL IBU KOTA BIZANTIUM (636 M.), ISKANDARIYAH (641 M.), ALQADISIAH IRAK, ALMADAIN PERSIA (637 M.), MOSUL IRAK (641 M), ARMENIA, TUNISIA, SYPRUS, RHODES, TRANSOXANIA, TABARISTAN (644-655 M.).
► MASA DINASTI BANI UMAYAH (661 – 750 M.)
- DIDIRIKAN OLEH MUAWIYAH IBNU ABI SUFYAN (661 M.) DITANDAI DENGAN FANATISME ARAB DAN BERIBUKOTA DI DAMASKUS.
- KHALIFAH-KHALIFAH BANI UMAYAH : MU’AWIYAH IBNU ABI SUFYAN (41 – 60 H.), YAZID IBNU MUAWIYAH (60 – 64 H.), MU’AWIYAH II (64 H.), MARWAN IBNU AL-HAKAM (64- 65 H.), ABDUL MALIK IBNU MARWAN (64 – 86 H.), ALWALID IBNU ABDIL MALIK (89 – 92 H.), SULAIMAN IBNU ABDIL MALIK (92 -99 H.), UMAR IBNU ABDIL AZIZ (99 - 101 H.), YAZID IBNU ABDIL MALIK (101 -105 H.) HISYAM IBNU ABDIL MALIK (105 – 125 H.), ALWALID IBNU YAZID (125 – 126 H.), YAZID IBNU ALWALID (126 H.), IBRAHIM IBNU ALWALID (126 H.), MARWAN IBNU MUHAMMAD 127 – 132 H.).
PERLUASAN KEKUASAAN KE WIL. BARAT MENCAPAI AFRIKA UTARA (
GERAKAN ILMIAH DALAM TIGA KEGIATAN, YAITU KEAGAMAAN,
ILMU PENGETAHUAN UMUM, DAN KAJIAN BERSAMA :
- GERAKAN ILMU KEAGAMAAN DENGAN ULAMA TERKENAL A.L.
- HASAN AL-BASRI, IBNU SYIHAB AL-ZUHRI, DAN WASHIL BIN ATHA.
- GERAKAN ILMU PENGETAHUAN BERUPA PENERJEMAHAN DAN PENYALINAN BUKU-BUKU ASTRONOMI, KEDOKTERAN, KIMIA, FILSAFAT DLL. A.L. OLEH YAZID BIN MUAWIYAH SBG. SEORANG ORATOR DAN PENYAIR.
- GERAKAN KAJIAN BERSAMA, BERUPA PERTEMUAN KHUSUS
► MASA DINASTI BANI ABBASIYAH (750-1258 M.)
- MERUPAKAN MASA KEEMASAN ISLAM DENGAN PEMERINTAHANNYA MENDAPAT PENGARUH DARI PERSIA DAN TURKI, BERIBUKOTA DI KUFAH KEMUDIAN PINDAH KE BAGHDAD (762 M.).
- KEEMASAN TERCAPAI PADA MASA AL-MAHDI (775-785 M.), AL-HADI (785-786 M.) , HARUN AL-RASYID (786-809 M.), AL-MA’MUN (813-833), AL-MU’TASHIM (833-842 M.), AL-WASIQ (842-847), DAN ALMUTAWAKKIL (847-861 M.).
- PUNCAK KEEMASAN ADALAH MASA HARUN
KHALIFAH-KHALIFAH DINASTI BANI ABBASIYAH :
ABUL ABBAS ASSAFAH (132 -136 H.), ABU JA’FAR ALMANSUR (136 – 148 H.), ALMAHDI (158–169H./ 775-785M.), ALHADI (169 – 170 H.), HARUN AL-RASYID (170–193H./786-809 M.), AL-AMIN (193 – 198 H.), ALM’MUN (198–218 H./813-833 M.), ALMU’TASHIM (218–227 H./833-842 M.), ALWATSIQ (227–232 H./842-847 M.), ALMUTAWAKKIL (847-861 M.), ABU JA’FAR ALMUNTASIR (247 H.), ABU ABBAS ALMUSTA’IN (248 -251 H.), ABU ABDILLAH ALMU’TAZ (252-255 H.), ABU ISHAK ALMUHTADI (255-256 H.), ABUL ABBAS ALMU’TAMID (256-278 H.), ABUL ABBAS MU’TADHID (279-288 H.), ABU MUHAMMAD ALI ALMUKTAFI (289- 294 H.), ABUL FADHAL ALMUQTADIR (295-319 H.), ABU MANSHUR ALQAHIR (320-322 H.), ABUL ABBAS ALRADHI (322-8 H.), ABU ISHAK IBRAHIM ALMUTTAQI (329-333 H.), ABUL QASHIM ALMUSTAKFI (333-334) H.), ABUL QASHIM ALMUTHI’ (334-361 H.), ABUL FADHAL ATTHA’I (362-380 H.), ABUL ABBAS ALQADIR (381-341 H.), ABU JA’FAR ALQA-IM (422-466 H.), ABUL QASIM ALMUQTADI (467-486 H.), ABUL ABBAS ALMUSTAZHIR (487-511 H.), ABU MANSHUR ALMUSTARSYID (512-528 H.), ABU JA’FAR AL-RASYID (529-530 H.), ABU ABDILLAH ALMUQTAFI (530-554 H.), ABUL MUZAFFAR ALMUSTANJID (555 H.), ABU MUHAMMAD ALHASAN ALMUSTADHI’ (566-574 H.), ABUL ABBAS AHMAD ANNASHIR 575-622 H.), ABU JA’FAR ALMANSHUR ALMUSTANSHIR (623-640 H.), ABU AHMAD ABDILLAH ALMU’TASHIM (640-656 H.).
PERHATIAN
- PERHATIAN PARA PENGUASA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN PADA ABAD PERTAMA KEKUASAANNYA SANGAT BESAR, KARENA UMUMNYA MEREKA SENDIRI ADALAH ULAMA ATAU ILMUWAN. ALMANSHUR MISALNYA DIKENAL MEMILIKI DAFTAR BUKU ILMU PENGETAHUAN YANG LENGKAP SAAT ITU, SEBAGAI PERAWI HADIS YANG BAIK, MEMILIKI JIWA SASTRA YG TINGGI, SBG. KRITIKUS SASTRA YANG TAJAM.
- PARA PENGUASA SANGAT MEMPERHATIKAN ULAMA, ILMUWAN, BUDAYAWAN, DAN SASTRAWAN DENGAN PEMBERIAN PENGHARGAAN YANG TINGGI, PEMBERIAN GAJI DAN FASILITAS YG MEMADAI, SERTA PEMBERIAN HADIAH KEPADA MEREKA YANG BERPRESTASI.
- PERHATIAN KEPADA ILMU DAN ILMUWAN TANPA BATAS AGAMA DAN ETNIS, SEBAGAIMANA DIKENAL ADANYA ILMUWAN DAN PENERJEMAH NASRANI SEPERTI HUNAIN BIN ISHAK, QUSTHA BIN LOQA, DAN HUBAISYI.
- AKIBATNYA PERKEMBANGAN ILMU SANGAT CEPAT TERUTAMA SETELAH KEGIATAN PENGUMPULAN BERBAGAI BIDANG ILMU DARI LUAR A.L. DARI ASYURIA, BABYLONIA, FINIQIA, MESIR, INDIA, PERSI, YUNANI, DAN ROMAWI.
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN DAN PERPUSTAKAAN
- KEBUTUHAN AKAN PENGEMBANGAN ILMU MENUNTUT LAHIRNYA LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN BAIK UMUM MAUPUN KHUSUS, SEPERTI PENDIDIKAN KEDOKTERAN YANG MENGHASILKAN DOKTER-DOKTER (MASA AL-MA’MUN) TIDAK KURANG DARI 800 ORANG DOKTER, DEMIKIAN PULA PENDIDIKAN KHUSUS FARMASI, PENDIDIKAN MILITER DAN LAINNYA.
- SEBAGAI PUSAT PENERJEMAHAN, PENYALINAN, DAN PENGKAJIAN ILMU KHALIFAH AL-MA’MUN MENDIRIKAN SEBUAH LEMBAGA YANG DIKENAL DENGAN NAMA BAITUL HIKMAH. BERIKUTNYA BERFUNGSI SEBAGAI PERGURUAN TINGGI DAN PERPUSTAKAAN. SEJAK ITULAH
- DINASTI BANI ABBASIYAH LEBIH MENGUTAMAKAN PEMBINAAN ILMU, KEBUDAYAAN, DAN PEREDABAN ISLAM.
GERAKAN PENERJEMAHAN
- FASE PERTAMA (MASA AL-MANSUR - HARUN AL-RASYID) DIMULAI PADA PENERJEMAHAN BIDANG ASTRONOMI DAN MANTHIQ (LOGIKA)
- FASE KEDUA (MASA AL-MA’MUN – AWAL ABAD XI M.) PENERJEMAHAN BIDANG TERSEBUT DAN BIDANG FILSAFAT DAN KEDOKTERAN.
- FASE KETIGA (ABAD XI - AKHIR KEKUASAAN BANI ABBASIYAH) PENERJEMAHAN SUDAH SANGAT MELUAS HAMPIR PADA SELURUH BIDANG ILMU YANG ADA PADA SAAT ITU.
- BUKU-BUKU BERBAHASA YUNANI
8 BUKU PLATO BID FILSAFAT DAN SASTRA
10 BUKU SOCRATES BID. KEDOKTERAN
19 BUKU ARISTOTELES BID. FILSAFAT, MANTHIQ, DAN SASTRA
48 BUKU JALIANUS BID. KEDOKTERAN
20 BUKU/LEBIH KARYA ARCHIMIDES, ACLIDES, DAN BATHLIMUS BID. MATEMATIKA, ASTRONOMI
- BUKU-BUKU BERBAHASA LAIN
20 BUKU/LEBIH BERBAHASA PERSI BID. SEJARAH DAN SASTRA
30 BUKU/LEBIH BERBAHASA SANSKERTA BID. MATEMATIKA, KEDOKTERAN, ASTRONOMI DLL.
20 BUKU/LEBIH BERBAHASA SURYANI DEAN NABATHI BID. SIHIR DAN PERTANIAN
SEJUMLAH BUKU BERBAHASA IBRANI DAN LATIN.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA.
- ILMU TAFSIR ALQURAN DENGAN DUA METODE, METODE AL-MA’TSUR YAITU METODE TRADISIONAL DENGAN BERDASARKAN PENAFSIRAN MASA RASUL DAN SAHABATNYA, DAN METODE AL-RA’YU YAITU METODE RASIONAL YANG DIPENGARUHI OLEH PERKEMBANGAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.
- ILMU HUKUM (FIQH) DENGAN TOKOHNYA IMAM ABU HANIFAH (700-767 M.), IMAM MALIKI (713-795 M.), IMAM SYAFII (767-820 M.) DAN IMAM AHMAD IBNU HAMBAL (780-855 M.)YANG MELAHIRKAN EMPAT MAZHAB BESAR, YAITU MAZHAB HANAFI, MAZHAB MALIKI, MAZHAB SYAFII, DAN MAZHABHAMBALI. PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH LEBIH BESAR DIPENGARUHI OLEH PEMIKIRAN RASIONAL DARI PADA HADITS, DAN PEMIKIRAN IMAM MALIK LEBIH MENEKANKAN PADA HADITS NABI. SEMENTARA PEMIKIRAN IMAM SYAFII DAN IMAM AHMAD IBNU HAMBAL MENGGABUNGKAN DUA PEMIKIRAN ANTARA RASIO DAN HADITS.
0 comments:
Post a Comment