Thursday, 11 November 2010

Filsafat


n Aristophanes (dlm sandiwara “awan”)

- Pendiri gerakan rasionalistis

- membahayakan agama serta kesusilaan

- berani mengemukakan teori alam semesta yg bertentangan dg penguasa

n Xenophon (bukunya “memorabilia”/`Kenang-kenangan akan Socrates`)

- semua org yg cinta kebijaksanaan merasa kehilangan krn kebaikannya

n Plato

- seorang yg dpt menimbulkan kegelisahan dlm jiwa (masyarakat)

- semangat revolusioner

- mempunyai inspirasi moral yg besar

n Plato menganggap Socrates sbg filsuf istimewa, yg dg tak henti-hentinya mencari kebenaran, krn ia berkeyakinan bahwa hanya pengetahuan ttg “yang baik” dpt menghantar manusia kpd kebahagiaan.

n ARISTOTELES: teori mengenai ide-ide yg dikemukakan oleh Plato berasal dari Socrates yang bertindak sbg tokoh utama dlm dialog-dialognya.

n Ahli geometri, matematika, astronomi, fisika

n Fokus minat:

(1) Hakikat watak manusia: kebutuhan, tujuan, nilai-nilai

(2) Hakikat bahasa: berpikir, makna, logika, dan definisi

(3) Hakikat realitas: dunia ini tiruan

(4) Hakikat hukum alam: benar, indah, adil

n Penekanan pd aspek personal, etika, dan sosial

n Dihukum mati (diracun) krn:

(1) Kekafiran (dewa baru, bukan dewa athena

(2) Merusak para pemuda athena

(3) Selama sebulan- masa penantian hukuman mati – dipenjara, mengadakan dialog-dialog plato, Crito dan Phaedon, kisah rinci hari-hari terakhir menjelang kematiannya

AJARAN SOCRATES

n Socrates’ daimonion semeion

n Socratic irony

n Socratic method

n Socratic paradoxes

n Socratic quest

n Socratic skepticism

n Socratic theory of definition

SOCRATES’ DAIMONION

n Daimonion Semeion (Pertanda Ilahi)

n Tuhan menyatakan diri kpd org saleh dg mimpi, orakel, pertanda, dsb.

n Pertanda ini bersifat negatif (dlm arti mengingatkannya ttg atau melarangnya melakukan tindakan tertentu

n “Pertanda Ilahi” bukan “hati nurani”

SOCRATIC IRONY
(Paradoks antara kerendahan hati dg arogansi)

1. Kebiasaan socrates berpura-pura hina dan tdk tahu, dan dg serangkaian tanya jawab, menggiring pendengarnya pd pengetahuan yg hanya dpt dibangkitkan oleh seseorang dg kecakapan dan kebijaksanaan yg tinggi.

2. Org yg mengatakan (Orakel di Delphi) bahwa socrates adalah paling bijak, org itu tdk tahu apa-apa.

3. Kemauan socrates utk belajar dg cara menanyai org lain krn katanya tdk memiliki pengetahuan, dlm proses itu terungkap kesalahan serta kekurangannya.

SOCRATIC METHOD

Metode instruksi di mana serangkaian pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan utk:

1. Pokok pandangan, makna, sikap, opini, konsesi, pesan moral, dll.

2. Pengetahuan yg tdk disadari
ciri utama

  1. Diskusi kritis dan analitis
  2. Tdk boleh mudah percaya
  3. Pemimpin sbg pengusik
  4. Tokoh utama hrs ahli
  5. Rasa malu dan rendah hati
  6. Pola kontrol yg ketat
  7. Dialektika

SOCRATIC PARADOXES

1. Tak seorang pun melakukan kejahatan berdasarkan kehendak bebasnya sendiri.

bahwa org melakukan, dan bisa melakukan kejahatan krn kebebasan berkehendaknya sendiri

2. Jika seseorang mengetahui yg baik, dia takkan ragu-ragu melakukannya.

bahwa org sering tdk mengetahui kebaikan tetapi melakukan kejahatan

3. Org melakukan kejahatan hanya krn ketidaktahuan tentang apa yg baik.

bahwa org dpt melakukan kejahatan bukan krn ketidaktahuan tetapi dlm keadaan benar-benar tahu bahwa apa yg dilakukannya adalah kejahatan.

SOCRATIC QUEST

  1. Utk menemukan esensi harus berprilaku
  2. Utk mengelola tindakan individu
  3. Utk menguji kehidupan dan pengetahuan diri sendiri

(gnÓthi se auton = kenali dirimu sendiri)

SOCRATIC SKEPTICISM

Yang kutahu hanyalah bahwa aku tak tahu apa-apa

SOCRATIC THEORY OF DEFINITION

  1. Definisi ideal memberi kita esensi yg pd nya sebuah kata merujuk.
  2. Esensi ini akan terlihat sebagai tunggal dan sederhana
  3. Definisi menjawab pertanyaan “apakahunsur sentral dan esensial yg membuat benda itu menjadi sebagaimana adanya?”

4. Dlm menjawab pertanyaan itu, kita akan mengetahui:

(a) sesuatu yg membuat seluruh benda yg berani menjadi berani, dst.

(b) sesuatu yg dlm term-termnya kita mengenal dan bisa menyebut sesuatu yg

berani sebagai berani, dst.

5. Dengan pengetahuan ini sbg standar, kita dpt secara rasional dan metodik menjadi berani, jujur, indah, dst.

0 comments:

Post a Comment